Kediri DOR Group

Anti Korupsi

Jumat, 16 September 2011

Malam Minggu, Pas band dan J’-Rock, "Ngerok" Di Kediri,

KEDIRI, Koran DOR– DUA band dari kalangan papan atas di negeri ini yakni Pas band dan J’-Rock besarma Surya Profesional Mild 2011 bakal meriahkan malam minggu (17/9/11) Kota Kediri. Dalam acara tersebut, kedua band yang cukup terkenal itu akan menghibur warga Kota Kediri dengan menyuguhkan lagu-lagu terbaik mareka. Selain itu, mareka juga akan membawakan belasan lagu hits yang notabene sudah tidak asing lagi di telinga publik.

Demikian penyatan yang di lontarkan band papan atas itu pada puluhan awak media yang hadir dalam jumpa pers di Hotel Grand Surya, (16/9) jumat. Sandy Andarusman mengatakan, siap memberikan penampilan istimewa untuk para penonton khususnya masyarakat Kota Kediri sekitarnya. “Kami akan siap menghibur dengan memberikan penampilan yang terbaik dari kami,” ujarnya.

Dia menyebutkan beberapa judul lagu yang akan dibawakannya, diantaranya lagu berirama rock seperti Sejuta Harapan, Jengah. Menurutnya, selama mengikuti perjalanan konser tour bersama Pro Mild, “ ujar pria yang memiliki potangan rambut mirip dengan artis humories yaitu Sule (OVJ).

Dia mengaku sangat takjub dan puas, karena tata panggung dan juga lighting-nya ditata dan dikelola dengan sangat bagus. “Hampir setiap beraksi dipanggung, kemasan panggungnya sangat bagus,” jelasnya.
Tak hanya itu , lanjut Andy, sapaan akrap Sandy Andarusman, group bandnya juga akan menampilkan lagu single barunya. “Kami juga akan menampilkan lagu baru kami, sekalian untuk promo,” ujarnya sambil tersenyum.

Ditempat yang sama, Nana Lala selaku even organizer (EO) mengatakan, persiapan yang dilakukan di stadion Gajahmada Pesanren Kota Kediri udah hampir selesai. “Kami sudah melakukan persiapan sejak kemarin, jadi sekarang sudah 99 persen lah,” jelas Andy, yang mengaku baru kali ke dua bertandang ke Kota tahu ini..

Dia mengatakan, sedikitnya 500 petugas keamanan terdiri dari security, kepolisian dan TNI, telah disiapkan untuk menjaga jalanya proses acara berlangsung, dengan tujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.

Acaranya, pihaknya menambahkan, akan dimulai sekitar pukul 18.30, dengan membayar tiket Rp 10 ribu. Selain itu, para penonton juga bisa menikmati bazaar yang telah disedikan panitia. “Jangan khawatir, didalam stadion, kami juga menggelar bazaar yang didalamnya juga ada beberapa game yang menarik,” ujarnya. (wan)
.
Read more »

Senin, 12 September 2011

Proyek Jembatan Brawijaya Bagaikan Kue Tart DPRD Kota Kedri “Ikut” Bancaan

Ratusan tiang pancang di bantaran sungai brantas
Diduga kuat, tidak sesuai dengan prosedur dan cacat hukum. Benarkah oknum DPRD Kota Kediri ikut bermain ? Sehingga patut diusut oleh aparat penegak hukum.

KEDIRI, Koran DOR – SKANDAL dugaan kasus pada proyek Pembangunan Jembatan Brawijaya Kota kediri, dengan nilai pagu kisaran Rp 71 miliar, selain sarat persoalan dan konspirasi, juga hingga kini proses pembagunanya terbengkalai alias mandeg. Belakangan, kabar yang tengah santer di masyarakat, oknum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri pun ikut andil dalam permainan haram tersebut. 

Kendati demikian, aparat penegak hukum setempat seakan diam seribu bahasa, alias tak ada tindakan. Padahal, modus operandinya tidak jauh beda dengan ”lelang bodong” pada mega proyek RSUD Gambiran II, yang kini tengah dilakukan penyidikan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri. 

Banyak pihak menilai serta memprediksi, bahwa aparat penegak hukum setempat tidak akan pernah berani menindaklanjuti dugaan kasus pada proyek pembagunan Jembatan Brawijaya yang bakal menghubungkan Jl. Brawijaya, Kec. Kota dengan KDP Slamet, Kec. Mojoroto Kedir itu. Sebab, persoalan itu yang berperan (bermain-red) tak hanya oknum pejabat Pemkot Kediri dan Rekanan saja, melainkan oknum DPRD Kota Kediri pun juga ikut bermain.

”Jika dugaan kasus Jembatan brawijaya diproses pihak berwajib, tidak hanya oknum birokrasi dan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut yang kena (diadili), oknum dewan pun akan banyak ngglundung terseret. Karena mareka (DPRD) diduga mendapat bagian fee dari proyek tersebut,” papar sumber pada Koran ini. 

Berhentinya Pembangunan Jembatan Brawijaya pun disebut-sebut banyak pihak adalah merupakam buah permainan kelas elit yang dilakukan oleh oknun pejabat eksekutif, legeslatif di Kota Kediri dan rekanan. Indikasinya, pertama, proyek ini dipaksakan demi mendapatkan fee yang sangat besar nilainya dari pihak rekanan. Sehingga pertimbangan dari berbagai sudut kepatutan maupun kelayakan (proyek jembatan brawijaya-red), tampak diabaikan. 

Terutama menyangkut pendanaan proyek. Gara-gara sebuah proyek Jembatan Brawijaya yang menelan biaya sangat tinggi, maka dapat dipastikan akan mengganggu pendanaan sektor-sektor lain yang lebih bersentuhan langsung dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat Kota Kediri. 

“Karena bagaimanapun, dengan tidak adanya kucuran dana dari APBN untuk proyek ini, secara langsung akan menambah beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Kediri. Untuk tahun 2011.ini,” ujar sumber Koran DOR 

Sekedar diketahui, untuk melanjutkan proyek yang dikerjakan secara multi yers itu sudah mendapat suntikan dana sebesar Rp 2 miliar dari APBD tahun 2011. Sembari itu, kini pihak birokarasi tengah mengajukan anggaran sekitar Rp 51 miliar, lewat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Kendati demikian, hingga sekarang belum ada pekerja yang melanjukan proyek tersebut.

Berdasar pantaun Koran DOR di lokasi pembagunan, belum tampak ada aktifitas pekerjaan. Padahal, sesuai data tertulis di papan nama proyek, kontrak kerja antara Pemerintah Kota Kediri dengan rekanan, proyek itu akan dikerjakan selama kurang lebih 800 hari terhitung sejak tanggal 9 Desember 2010 lalu. 

Seperti diketahui, pembangunan mega proyek multi years selama tiga tahun itu, bakal menyerap dana APBD Kota Kediri, sekitar Rp 66,4 miliar dan. PT Fajar Parahiyangan selaku pelaksana (rekanan-red), ketika mau dikonfirmasi, sulit ditemui. Dihubungi via telpon selulernya pun tidak dijawab. 

Berdasarkan data dihimpun Koran DOR, terkait surat yang dilayangkan eksekuti kepada legislatif, No: 050/326/419.15/2010, tanggal 20 Oktober 2010, tentang Persetujuan Anggaran Proyek Multi Years (tahun jamak). Adapun rinciannya, tahun anggaran 2010 sebesar Rp 1,7 miliar, anggaran 2011 sebesar Rp 51 miliar, anggaran 2012 sebesar Rp 1,8 miliar. 

Kemudian, melalui Surat No: 170/792/419.20/2010, tanggal 12 November 2010, tentang persetujuan anggaran multi years (tahun jamak), pada intinya DPRD Kota Kediri telah menyetujui usulan Pemerintah Kota Kediri dalam pengunaan anggaran proyek multi years untuk Pembagunan Brawijaya.

Anehnya, sesuai dengan rinciasn diatas, dimana anggaran yang telah disiapkan untuk tahun 2011 sebesar Rp 51 milar. Namun, hingga memaasuki awal bulan September, anggaran tersebut baru terealisasikan sebesar Rp 2 miliar, sehingga terkesan seperti proyek dagelan.

Sayangnya, hingga berita ini di lansir Koran DOR, pihak Kabag, Humas dan Protokol Kediri, Hariadi, ketika ditemui wartawan Koran ini di ruanganya, tidak ada ditempat. (Wan/Simbolon)

Read more »

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.